Jumat, 02 Mei 2014

ILMU BUDAYA SOSIAL DASAR BUDAYA DI JEPANG



ILMU BUDAYA SOSIAL DASAR
BUDAYA DI JEPANG












Nama : Mahardhika Pramana Putra
NPM  : 25413220
Kelas  : 1ic09


















Kebudayaan Jepang

Kebudayaan Jepang telah banyak berubah dari tahun ke tahun, dari kebudayaan asli negara ini, Jomon, sampai kebudayaan kini, yang mengkombinasikan pengaruh Asia, Eropa dan Amerika Utara. Setelah beberapa gelombang imigrasi dari benua lainnya dan sekitar kepulauan Pasifik, diikuti dengan masuknya kebudayaan Tiongkok, penduduk Jepang mengalami periode panjang isolasi dari dunia luar dibawah Keshogunan Tokugawa sampai datangnya "The Black Ships" dan era Meiji. Sebagai hasil, kebudayaan Jepang berbeda dari kebudayaan Asia lainnya. Masyarakat Jepang adalah masyarakat tradisional yang modern. mengapa disebut demikan? hal ini dikarenakan masyarakat Jepang tetap memegang kuat tradisi budaya tradisionalnya di tengah-tengah kemodernan yang mereka miliki. Dari hal ini bisa kita lihat bahwa masyarakat memiliki keselarasan dalam mejalani kehidupannya, selayaknya konsep wa yang berarti "keharmonian". Oleh karena itu, masyarakat Jepang berusaha semaksimal mungkin menyeimbangkan unsur budaya modern dan budaya tradisional yang ada di Jepang mulai dahulu hingga sekarang.


Pakaian Tradisional Jepang
Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.



Upacara Minum Teh
Anda tahu caranya minum teh ? Saya yakin Anda pasti tahu. Namun minum teh (茶道) yang dimaksud dalam upacara ini bukanlah minum dalam pengertian seperti yang mungkin Anda kenal. Merasakan ketika bibir mulai bersentuhan dengan air teh yang ada di gelas, merasakan dan mengirup aromanya serta ketika Anda menyerumutnya terasa suatu kekuatan kehidupan mulai mengalir memasuki diri. Sangat tidak sederhana seperti yang saya bayangkan selama ini.
Tentu saja, upacara minum teh ini adalah salah satu cara meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen. Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur hidup.
Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga (chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut."
Penjelasan yang sangat tepat. Seperti yang saya sebutkan di awal, upacara minum teh ini adalah dianggap bagian dari meditasi oleh pelakunya. Karena kegiatan ini dilakukan dan dinikmati secara berkelompok, selain tuan rumah, tamu atau undangan juga tentu harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang upacara ini. Tidak lucu tentu saja, kalau tuan rumah susah payah menyiapkan upacara namun tamu yang hadir tidak faham sama sekali dan langsung datang dan teguk begitu saja.



Ikebana
Bunga sepertinya memiliki tempat sangat terhormat dalam budaya Jepang. Dalam agama animistik lama, bunga adalah tempat bersemayamnya Tuhan, Sang Pencipta. Jadinya penghargaan orang Jepang terhadap bunga lewat seni Ikebana (生花) sudah berumur sangat panjang.  Dimasa berkembangnnya agama buddha di negara tersebut, bunga ini dirangkai dalam berbagai bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama.  Dalam perkembangannya selanjutnya, rangkaian bunga yang awalnya sangat sederhana menjadi semakin rumit dan komplek sehingga harus dipelajari secara khusus. Sejumlah sekolah yang khusus mempelajari seni ini mulai didirikan.  Menurut sumber yang saya baca dari wikipedia menyebutkan bahwa sekolah ikebana pertama didirikan pendeta dari kuil Rokkakudō atau Purple Cloud Temple di daerah Kyoto, 500 tahun yang lalu.

Tako
Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan.



Kendo dan Judo
Kendo adalah olah raga bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.



Matsuri
Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.


Shogi
Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.


Kabuki
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.




Origami
Origami (折り紙) adalah sebuah seni melipat kertas. Seni ini kemungkinan berasal dari negeri Tiongkok China yang berkembang di Jepang bersamaan denga mulai diperkenalkannya penggunaan kertas sekitar 105 Masehi. Pada jaman Edo era (1603-1867) seni melipat kertas mulai berkembang secara lebih luas. Teknik lipatan kertas dan beragam obyek yang diciptakan dari yang sangat sederhana dan hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk membuatnya sampai bentuk rumit yang memerlukan waktu beberapa jam.
Dewasa ini seni origami sudah berkembang semakin maju dan banyak seniman origami bermunculan. Origami yang diciptakan oleh kalangan seniman ini benar benar sangat indah bercita rasa seni yang sangat tinggi. Susah untuk dipercayai bahwa banyak bentuk yang bisa diciptakan oleh selembar kertas utuh tanpa memotong ataupun menggunakan perekat namun hanya mengandalkan lipatan saja.
Salah satu seniman origami paling terkenal saat ini adalah Satoshi Kamiya yang mampu membuat berbagai bentuk origami sulit hanya dari selembar kertas dan sekali lagi tanpa memotongnya sama sekali. Karya origami berbentuk seekor naga menurunya adalah yang paling sulit karena membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk mengerjakannya. Karya sejenis juga banyak dijumpai namun banyak diantaranya yang dibuat bukan dari satu lembar kertas utuh jadi tingkat kesulitannya tentu saja berbeda.
Secara umum untuk membuatnya origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan sebagainya.

Noh
adalah teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.



Kyogen
adalah sebuahteater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.



Bunraku
merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar